Macam-macan
dan proses kerja dari Screw press di Pabrik kelapa sawit
a.
Tipe screw press
Penggunaan feed screw
akan menimbulkan pertambahan investasi dan biaya perawatan yang lebih besar.
Oleh sebab itu dalam pengoperasiannya perlu dilakukan perhatian yang lebih
intensif.
Type Stork memproduksikan alat press yang terdiri dari alat menggunakan feed
screw dan tanpa feed screw. Sedangkan Usine de Wecker tidak
dilengkapi dengan feed screw.
Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang
memiliki kemampuan press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double shaft umumnya kapasitasnya lebih tinggi dari single shaft (75).
b.
Tekanan kerja Screw Press
Tekanan
Berlawanan
Pengerak
poros screw press dilakukan dengan electromotor yang dipindahkan
dengan belt, gigi dan hydroulic. Power
dengan putaran sebesar 19-12 rpm untuk menggerakkan alat screw.
Efektifitas tekanan ini tergantung pada tekanan tahanan lawan pada adjusting
cone. Tekanan pada Hydraulic Cone yang sesuai untuk “Single Stage Pressing” diberikan
tekanan pada tahap awal 40-50 bar dan pada Double Pressing (Gambar 4.10)
menggunakan tekananpertama 30-35 bar dan pada pengepressan kedua diberi tekanan
40-50 bar (65).
Untuk
menurunkan kadar minyak dalam ampas, tekanan lawan dinaikkan dengan mengatur Cone,
hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukan persentase biji pecah
yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan Screw Press, bahkan dapat menyebabkan terbakarnya Electromotor .
Tekanan
kerja Cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar minyak yang
tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab itu
pengoperasian screw press hendaknya dipertimbangkan keuntungan dan
kerugian yang diakibatkannya.
Kerusakan Cone
yang terjadi di pabrik sering dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki, dan
operasi alat Press dilakukan dengan pengaturan secara manual amper arus masuk
pada Panel Board, hal seperti ini harus dihindarkan karena sangat
bertentangan dengan prinsip kerja alat Continuous Pressing dan berakibat kerusakan yang cepat pada Electromotor.
Stabilitas Tekana
Tekanan yang
terlalu bervariasi akan memberi pengaruh negatif terhadap proses penge-press-an
dan terhadap alat press itu sendiri. Penyetelan yang dilakukan pada Electromotor
dan Cone yang secara sendiri-sendiri akan sulitt mempertahankan tekanan
stabil yang diperlukan. Untuk menstabilkan tekanan kerja dan tekanan lawan pada
Screw Press dapat dilakukan dengan cara mengganti “Gear drive” dengan “Hydraulic
Transmissi” sehingga ganjalan-ganjalan yang
terdapat dalam screw press yang disebabkan variasi bahan baku dapat
diatur secara otomatis. Alat ini kini sudah banyak dikembangkan pada Screw
Press. Keuntungan dari alat ini ialah dapat mengatur sendiri tekanan
tertinggi dan tekanan terendah dalam screw press, serta dapat diatur arah
putaran Screw–nya sehingga Cake yang berbeda dalam Cylinder Press
dapat dikeluarkan.
Tujuan menstabilkan tekanan
Alat Press adalah :
a. Memperkecil kehilangan minyak
dalam ampas, dengan meratanya adonan ex Digester masuk
kedalam Screw Press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka ekstraksi
minyak akan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih
rendah.
b. Menurunkan jumlah biji pecah.
Semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press maka jumlah biji pecah
semakin tinggi.
c. Memperpanjang umur teknis. Umur
teknis alat seperti Screw, Cylinder
Press dan Electromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan
elektrik dan mekanis.
Untuk
menstabilkan tekanan press maka dilakukan suatu sistem interlocking antara power penggerak Screw dengan Hydraulic
Cone. Dengan cara ini satu dengan lainnya saling mengurangi
lonjakan-lonjakan tekanan baik karena variasi adonan maupun akibat perobahan
tegangan arus listrik.
c.
Air Pengecer
Pemberian air pengencer
dilakukan dengan cara menyiram cake yang berada dalam alat press
dari atas bagian tengah dan atau di chute Screw Press. Jumlah air
pengencer yang diberikan tergantung pada suhu air pengencer, semakin tinggi
suhu air pengencer maka jumlah air yang diberikan semakin sedikit. Pemberian
air pengencer yang terlalu banyak dapat berakibat terhadap :
a.
Kandungan air Cake
Kandungan air Cake yang tinggi dapat menyebabkan proses :
i. Pemecahan Cake yang lebih
sulit dalam Cake Breaker Conveyor (CBC). Hal ini sering
menyebabkan beban CBC yang terlalu berat.
ii. Semakin tinggi kandungan air ampas maka kalor bakarnya akan
semakin menurun yang dapat memperkecil kapasitas dan efisiensi Boiler.
iii. Pemeraman biji yang berkadar air yang tinggi dalam silo biji akan
lebih dan dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekstraksi biji yang lebih rendah.
b. Penurunan kapasitas Screw Press
akibat bertambahnya kandungan air dan kecepatan gerak Cake dalam
formasinya.
Jumlah air
pengencer yang diberikan, menurut hasil percobaan pada beberapa alat screw
press yaitu 50-75% terhadap kandungan minyak dalam adonan tersebut, misalnya jika
rendemen minyak 22% dengan kapasitas Screw Press 10 ton TBS/jam maka air
yang disemprotkan sebagai air pengencer sebanyak 1,1 – 1,65 M³.
Apabila suhu
air yang terdapat pada Hot Water Tank tidak cukup
panas, maka sering dilakukan dengan pemberian steam langsung kedalam Screw
Press. Cara ini tidak dibenarkan, karena terjadi kerusakan mutu minyak
yakni derajat Bleachability yang jelek yang dapat diketahui dari nilai DOBI
yang menurun (60). Oleh sebab itu disarankan agar pemakaian uap langsung
dihindarkan sedangkan kekurangan panas dapat diatasi dengan melakukan
pengawasan terhadap pemanasan air dalam Hot Water Tank.
0 komentar:
Posting Komentar