Orang pintar matematika rawan kegemukan. (Foto: Getty Images)
KEGEMUKAN adalah masalah kompleks yang tidak bisa dijelaskan hanya dari satu faktor saja. Namun berdasarkan penelitian terbaru menyebutkan, bahwa kegemukan bisa dipengaruhi dari kepiawaian seseorang di bidang matematika.
Ilmuwan Amerika telah mendapat kesimpulan aneh yang menyebutkan, bahwa orang yang melek angka memengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsinya. Demikian disebutkan dalam jurnal Science yang dikutip dari Genius Beauty, Selasa (24/5/2011).
Para ahli telah mendapat kesimpulan sama tentang hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sekira 200 orang. Dengan cara tes khusus yang dilakukan penulis penelitian menentukan tingkat pidato, menulis, dan pintar matematika.
Pada saat yang sama, para ilmuwan harus memperkirakan berapa banyak makanan para sukarelawan. Dalam hal ini, yang disebut "rulers of the Food" diambil sebagai dasar untuk jenis standar, yang diadopsi oleh Amerika Serikat.
Ternyata, sebanyak 38 persen dari kasus tersebut menyebutkan bahwa peserta penelitian telah melebihi jumlah makanan yang dikonsumsinya secara normal. Namun itu tergantung pada jenis makanannya, persentase makan berlebihan berkisar antara 30 menjadi 53 persen.
Para penulis studi juga menemukan fakta lain, bahwa orang dengan tingkat melek huruf yang tinggi dua kali lebih mungkin mendekati konsumsi makanan secara normal. Memang terdengar aneh jika ukuran porsi tidak dipengaruhi oleh sejauh mana peserta menyukai makanan tertentu dan seberapa sering mereka harus mengudapnya.
Ilmuwan Amerika telah mendapat kesimpulan aneh yang menyebutkan, bahwa orang yang melek angka memengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsinya. Demikian disebutkan dalam jurnal Science yang dikutip dari Genius Beauty, Selasa (24/5/2011).
Para ahli telah mendapat kesimpulan sama tentang hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sekira 200 orang. Dengan cara tes khusus yang dilakukan penulis penelitian menentukan tingkat pidato, menulis, dan pintar matematika.
Pada saat yang sama, para ilmuwan harus memperkirakan berapa banyak makanan para sukarelawan. Dalam hal ini, yang disebut "rulers of the Food" diambil sebagai dasar untuk jenis standar, yang diadopsi oleh Amerika Serikat.
Ternyata, sebanyak 38 persen dari kasus tersebut menyebutkan bahwa peserta penelitian telah melebihi jumlah makanan yang dikonsumsinya secara normal. Namun itu tergantung pada jenis makanannya, persentase makan berlebihan berkisar antara 30 menjadi 53 persen.
Para penulis studi juga menemukan fakta lain, bahwa orang dengan tingkat melek huruf yang tinggi dua kali lebih mungkin mendekati konsumsi makanan secara normal. Memang terdengar aneh jika ukuran porsi tidak dipengaruhi oleh sejauh mana peserta menyukai makanan tertentu dan seberapa sering mereka harus mengudapnya.
sumber : okezone
0 komentar:
Posting Komentar