Kenapa vaksin AIDS sulit dikembangkan?

Sabtu, 15 September 2012 0 komentar


Selama puluhan tahun, peneliti hampir tidak pernah berhenti berusaha untuk menciptakan vaksin virus HIV. Namun berapapun dana yang telah dikeluarkan, vaksin tersebut masih belum juga ditemukan. Penelitian terbaru dari Oregon Health and Science University pun membongkar alasan kenapa vaksin untuk HIV/AIDS sampai sekarang masih sangat sulit untuk dikembangkan.

Seperti yang dilansir dari Science Daily (10/09), sebenarnya ada dua metode untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Pertama, menggunakan strain dari virus yang dilemahkan untuk mengaktifkan sistem imun. Kedua, memanfaatkan virus yang sudah mati.

Pada awal tahun 1990-an, sebenarnya versi strain yang dilemahkan diberi nama SIV dan terbukti berhasil melindungi monyet dari serangan AIDS. Namun dalam beberapa kasus, ada monyet yang masih terkena penyakit tersebut.

"Ilmuwan selalu berusaha menemukan vaksin yang seolah 'tidak terlalu panas' sekaligus 'tidak terlalu dingin yang artinya 'harus pas.' Masalahnya, melemahkan sebuah strain dari virus itu hampir tidak mungkin," tulis peneliti Louis Picker dalam jurnal Nature Medicine.

Selain itu, pengertian tentang mekanisme virus yang tidak terlalu berbahaya bagi tubuh perlu dipahami secara mendalam. Hal itu dilakukan untuk menghindari berbagai risiko yang mungkin timbul.

Penelitian terbaru yang lain sebelumnya menyebutkan bahwa melemahkan sebuah virus mampu menyebabkan pencegahan penyakit. Namun tidak seperti obat lainnya, vaksin HIV disebutkan harus tetap ada di tubuh manusia untuk membuatnya efektif. Tentu saja, ada kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, seperti virus yang justru berubah menjadi ganas dan berbalik menyerang seseorang.

0 komentar:

Posting Komentar

Google Translate

 

©Copyright 2009-2013 geovani orlando |