Inilah Monster "Garuda" dari Sulawesi

Jumat, 06 April 2012 0 komentar
 
Ahli serangga dari University of California menemukan spesies baru tawon dalam ekspedisi ke Sulawesi. Tawon tersebut dijuluki tawon monster sebab penampakannya yang menakutkan, memiliki mandibula bak ninja dan rahang yang lebih panjang dari kaki depannya.

"Rahang hewan ini begitu besar sehingga menutup bagian samping kepala. Jika rahang terbuka, akan tampak lebih panjang dari kaki depan tawon jantan ini," ungkap ahli serangga Lim Kimsey, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (25/8/2011).

Kimsey yang juga kepala Bohart Museum of Entomology mengatakan bahwa ia berencana memberi nama tawon tersebut "garuda", sesuai lambang Indonesia. Ia mengatakan, tawon ini cenderung memilih untuk memakan serangga lain. Namun, jika terancam, tawon ini juga bisa menyerang manusia.

Tawon ini ditemukan di pegunungan Mekongga. Menurut Kim, kawasan Mekongga dan Sulawesi pada umumnya memiliki keanekaragaman yang besar. Ia mengatakan, selama tiga kali perjalanan ke Sulawesi, ratusan spesies mungkin bisa dikatalogkan.

Kimsey mengatakan, di Sulawesi, banyak ditemukan spesies langka dan belum pernah dilihat di belahan dunia lain. Ia berharap penemuan spesies tawon ini bisa menggugah kesadaran warga masyarakat terhadap perlunya melestarikan biodiversitas di kawasan itu. 

Pada tahun 2011, ilmuwan berhasil menemukan spesies tawon monster di Sulawesi lewat ekspedisi Mekongga. Dalam publikasi terbaru di jurnal Zookeys,Jumat (23/3/2012), ilmuwan akhirnya mendeskripsikan tawon itu sebagai spesies sekaligus genus tawon baru, bernama Megalara garuda.
Ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terlibat dalam penemuan tersebut. Beserta ilmuwan dari Indonesia, turut serta Lynn S Kimsey dari University of California, Davis, Amerika Serikat, serta Michael Ohl dari Museum fur Naturkunde, Jerman.

Megalara garuda memiliki ciri khas berupa rahang yang begitu besar, lebih panjang dari kaki depannya. Ilmuwan menduga rahang besar itu berperan dalam pertahanan dari predator dan reproduksi. Karena rahang besar inilah, Megalara garuda disebut tawon monster.

Nama genus Megalara diambil dari kata "Mega" yang berarti besar dan "Dalara" yang merupakan genus lain dengan ciri paling mirip. Tawon penggali ini dikategorikan dalam genus berbeda sebab ciri-cirinya tak masuk dalam genus Dalara.

Megalara memiliki keunikan berupa ruang malar atau area antara mata hingga rahang bawah yang besar. Pada genus lain, malar sempit bahkan kadang malah tidak ada. Ciri khas lain adalah adanya rambut halus dan pendek berwarna hitam.

Penamaan spesies dengan lambang negara Indonesia sendiri sudah direncanakan sejak penemuan tawon monster. Akhirnya, nama garuda yang dimaknai sebagai raja burung dalam mitologi Hindu benar-benar diberikan. Megalara garuda menjadi "raja tawon" yang nyata.

Megalara garuda berukuran antara 25-34 mm. Karena belum pernah dijumpai dalam keadaan hidup, maka masih banyak hal yang belum diketahui tentang serangga ini. Banyak penelitian masih harus dilakukan.
Sejauh ini baru diketahui bahwa serangga ini membunuh mangsa dengan menyengat. Dengan ukuran jantan yang lebih besar dari betina, ilmuwan menduga bahwa pejantan memegang si betina selama kawin.

0 komentar:

Posting Komentar

Google Translate

 

©Copyright 2009-2013 geovani orlando |