Saya Harus Jilati Darah di Lantai

Minggu, 03 Juli 2011 0 komentar

Winfaida, TKI yang disiksa majikan di Malaysia. Dia diperkosa dan dianiaya.

 
Winfaida (27), Tenaga Kerja Indonesia asal Desa Wana Sakti, Kecamatan Batang Hari, Lampung Timur yang disiksa dan diperkosa majikannya di Malaysia sejak pertengahan 2010, akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya.

Ia tiba di Bandara Radin Intan Lampung, Jumat 1 Juli 2011 pukul 14.00 WIB didampingi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lampung. Ia berangkat dari Bandara Soekarno Hatta dengan diantar petugas dari Bareskrim Mabes Polri.

Win --sapaan Winfaida-- berangkat dari Lampung pada 29 Juni 2010 dengan niat mengadu nasib di luar negeri. Tujuan utama keberangkatan Win sebenarnya adalah ke Singapura. Namun, sesampainya di Batam ia malah dibawa ke Malaysia oleh sponsor yang memberangkatkannya.

Di Malaysia inilah Win menjalani hari-hari suramnya. Dia mendapat perlakuan kejam dari sang majikan yang keturunan India. “Saya disuruh makan daging babi, mengurusi anjing, mengangkat vas bunga bolak-balik, dan mengurus tiga rumah," kata dia.

Bukan itu saja, Win juga mengalami penyiksaan fisik yang sangat kejam. Jari-jari tangannya dipatahkan, lengannya ditusuk, dan darah yang mengalir di lantai harus dibersihkan dengan dijilati sampai bersih.




Winfaida tiba dengan jari bekas patah dan luka di pergelangan tangan bekas ditusuk benda tajam. Parahnya, ia tidak pernah menerima gaji selama ia bekerja.

Namun, sekarang dia merasa lega, karena sudah bisa pulang ke Tanah Air. “Saya trauma, Mas. Saya tidak mau lagi bekerja sebagai TKI,” ujarnya lirih.

Ke depan, jika punya modal, rencananya Win ingin membuka usaha di rumah. Dia juga menyarankan agar para calon TKI yang akan berangkat harus benar-benar tahu prosedur dan tahu ke mana harus melapor jika ada masalah.

Sementara itu, Kadisnaker Lampung, Setiato mengatakan saat ini proses hukum terhadap majikan Win sedang berlangsung. Keduanya kini tengah disidang. Setiato mengatakan, kalau ada masalah apa pun pada para TKI, mereka harus cepat melapor pada konsulat atau KBRI yang ada di negara terkait. 


sumber: vivanews

0 komentar:

Posting Komentar

Google Translate

 

©Copyright 2009-2013 geovani orlando |