Sebelumnya saya sangat penasaran tentang kemotrapi ini walaupun kuliah yang saya ambil bukan kedokteran tapi rasa ingin tahu tentang kemotrapi ini membuat saya penasaran mencari infonya.
Apa yang ada dalam pikiran anda ketika mendengar tentang kemoterapi? Pastinya kemoterapi berhubungan dengan tumor dan kanker. Pengertian kemoterapi adalah suatu metode untuk membunuh atau menghambat perkembangan sel kanker dengan memasukkan zat-zat kimia tertentu ke dalam tubuh penderita kanker. Tujuan utama kemoterapi adalah menumpas sel kanker hingga bagian akarnya yang tidak dapat dijangkau oleh pisau bedah. Kemoterapi juga berfungsi sebagai pengontrol sel kanker supaya tidak berkembang biak secara liar.
Menurut para ahli, ada lebih dari 130 macam kanker yang dapat diderita manusia. Banyaknya jenis kanker ini memiliki penanganan dan karakteristik yang berbeda. Namun diantara banyak macam karakteristik ini, ternyata kanker memiliki satu kesamaan, yakni terdiri dari sekumpulan sel yang mampu membelah sangat cepat dan berkembang tanpa kontrol. Di bagian inilah kemoterapi dibutuhkan. Kemoterapi bermanfaat untuk mengenali sel kanker dan dapat mengahancurkannya secara tuntas.
Dimuali tahun 1950-an, kemoterapi telah digunakan untuk meringankan penderita kanker dan memberikan harapan sembuh seperti semula. Pemberian kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau sesudah pembedahan dilakukan. Kemoterapi terkadang juga diberikan dengan terapi radiasi, terkadang juga tidak. Tujuan utama kemoterapi adalah menumpas sel kanker hingga bagian akarnya yang tidak dapat dijangkau oleh pisau bedah. Kemoterapi juga berfungsi sebagai pengontrol sel kanker supaya tidak berkembang biak secara liar.
Kemoterapi pada pengobatan kanker
Kemoterapi pada kanker dapat diaplikasikan melalui beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kemoterapi sebagai terapi utama pada prosedur pengobatan pasien penderita kanker. Hal ini dimaksudkan untuk memberantas sel kanker sehingga benar-benar bersih.
- Kemoterapi sebagai terapi tambahan biasanya dilakukan pada pasien penderita tumor yang baru saja melakukan pembedahan atau radiasi. Dengan terapi ini diharapkan tumor dapat bersih dan tak bersisa.
- Kemoterapi sebagai terapi paliatif. Kemoterapi ini dilakukan pada pasien penderita kanker yang sudah memasuki stadium lanjut atau 4B. Pada stadium ini sel kanker telah menyerang beberapa organ penting dalam tubuh. Kemoterapi pada penderita kanker stadium ini dilakukan untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker.
Kemoterapi tida bisa langsung diputuskan akan diberikan pada pasien. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum dapat memberikan keputusan penerapan kemoterapi pada pasien kanker. Pemeriksaan ini diantaranya mencakup fungsi hati dan ginjal.
Bentuk atau macam kemoterapi
Beberapa bentuk tindakan kemoterapi diantaranya adalah sebagai berikut:
- Melalui tablet atau kapsul. Kemoterapi dengan cara ini paling praktis karean dapat dilakukan penderita sendiri di rumah dengan mengikuti saran dari dokter.
- Melalui suntikan atau injeksi. Pemberian kemoterapi ini hanya bisa dilakukan olehdokter saja di klinik, rumah sakit, ruang praktek dokter atau jika dimungkinkan dokter bisa datang ke rumah.
- Melalui infus. Pemberian kemoterapi melalui infus harus dilakukan oleh paramedis yang berpengalaman. Pemberian kemoterapi ini harus dilakukan di rumah sakita atau klinik khusus.
Frekuensi pemberian kemoterapi pada pasien sangat tergantung dari jenis, stadium dan tingkat kanker yang diderita. Oleh karena itu keputusan untuk kemoterapi tidak dapat langsung seketika dikeluarkan oleh dokter, meskipun anda mampu membayar untuk hal ini. Dokter harus tahu secara pasti penyakit yang anda derita tersebut. Ada yang bilang bahwa kemoterapi itu sakit, tentu saja itu benar. Namanya juga tubuh anda dimasukin racun, tentu saja akan bereaksi. Mulai demam, muntah-muntah dan lain-lain.
efek samping kemoterapi
Meskipun tampaknya menjanjikan, kemoterapi tentu saja tidak memiliki resiko. Ada beberapa efek samping yang dapat membuat banyak pasien membatalkan sesi kemoterapi berikutnya. Ada beberapa pasien yang mengeluhkan efek kemoterapi secara langsung, ada pula yang tidak mengeluhkan efek sampng kemoterapi ini. Ada efek samping yang bersifat ringan, ada pula efek samping yang dianggap berat oleh pasien.
Semua efek samping itu akan bervariasi pada tiap pasien, bergantung pada kondisi tubuh, stadium kanker, jenis dan bentuk pemberian kemoterapi. Seorang pakar teknologi pangan dari Harvard bernama John Barron dalam sebuah article berjudul “Chemoterapy, An Interisting Choice” mengatakan bahwa kerugian utama yang diderita oleh pasien yang menggunakan kemoterapi adalah adalah terbunuhnya sel-sel sehat yang memiliki model pembelahan diri yang cepat dan unik. Efek samping ini merupakan hal yang utama dalam kemoterapi sehingga sel sehat yang memiliki karakteristik hampir sama dengan sel kanker ikut terbasmi sehingga berpengaruh terhadap kesehatan pasien.
Sel yang memiliki karakteristik membelah diri secara cepat adalah sel yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang yang merupakan penghasil utama sel darah merah. Sel lainnya adalah folikel rambut. Hal inilah yang membuat kita sering melihat pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan rambut. Sel lainnya adalah sel yang terdapat dalam perut dan usus. Efek kemoterapi juga dapat meracuni darah, sehingga penderita kanker yang menjalani kemoterapi mengalami mual, muntah, shock perut, kram, lemas dan kurang memiliki nafsu makan. Beberapa efek kemoterapi juga tidak baik bagi dinding usus karena membuatnya terkelupas dan luka. Efek buruk lainnya adalah pada organ reproduksi sehingga dapat menyebabkan kemandulan atau infertil.
Sel saraf dan sel otak mengalami kemunduran, menyebabkan penurunan daya ingat. Beberapa panca indera mengalami penurunan fungsi seperti berkurangnya daya dengar dan daya lihat. Bahkan ada pula pasien yang sampai mengalami kerusakan ginjal. Luka kecil pada tenggorokan dan mulut sangat sering terjadi. Kemungkinan lainnya adalah pendarahan dan memar-memar di sekujur tubuh karena ketidakmampuan tubuh melawan infeksi. Oleh karena itu banyak pasien yang mundur dari kemoterapi karena semua efek samping ini. Namun sebenarnya pasien tidak perlu khawatir karena dokter akan memberikan obat untuk meminimalisir efek samping kemoterapi hingga tubuh tidak akan mengalami efek buruk secara maksimal seperti yang diuraikan diatas. Lagipula efek samping kemoterapi bersifat sementara. Setelah kemoterapi selesai, maka tubuh anda akan kembali membaik dan berfungsi secara normal.
Di lain pihak, lebih baik jika anda mempersiapkan hidup sehat anda sejak dini sebelum kanker menyerang. Kanker bukan penyakit yang instan. Kanker pada umumnya disebabkan pola hidup yang buruk sejak 10 hingga 15 tahun sebelum seseorang dikatakan positif terkena kanker. Oleh karena itu pencegahan dengan memulai hidup sehat dari sekarang dapat membuat kemungkinan anda terkena kanker di masa depan mengecil.
Biaya Kemotrapi
Biaya kemoterapi Rp 1 juta hingga Rp 15 juta sekali kemo. Terapi kemo rata-rata dilakukan sebanyak enam kali, sehingga biaya total kemoterapi sekitar Rp 6 juta hingga Rp 90 juta. Sedangkan biaya satu paket terapi sinar selama 30 hari adalah Rp 26 juta. Jadi total biaya pengobatan berkisar Rp 52-143 juta
Cara mengatasi efek dari kemotrapi
Berikut akan dibahas mengenai efek samping paling umum dari kemoterapi beserta cara-cara untuk mengatasinya.
1. Rambut rontok
Rambut rontok bisa mengganggu penampilan dan menjadi kekhawatiran baik oleh laki-laki maupun perempuan. Rambut rontok bisa ‘disembunyikan’ dengan wig, topi, atau bandana.
Sebagian salon mungkin menawarkan konsultasi yang dapat membantu pasien meningkatkan penampilan dan citra diri selama melakukan kemoterapi.
2. Mual
Berikut adalah tips mengatasi mual akibat kemoterapi:
a. Obat anti-muntah
Obat anti muntah sangat efektif dalam meminimalkan atau menghilangkan mual. Tanyakan kepada dokter mengenai jenis obat dan dosis yang tepat.
b. Gunakan alat makan dari plastik
Alih-alih menggunakan peralatan makan dari logam, cobalah untuk menggunakan peralatan makan dari plastik untuk menghindari rasa logam yang dapat memicu mual.
c. Jahe
Jahe merupakan herbal yang ampuh untuk mengatasi rasa mual. Jahe bahkan digunakan oleh NASA sebagai obat anti mabuk untuk para astronot.
d. Peppermint
Selain jahe, peppermint dikenal dapat meringankan mual secara alami.
e. Permen
Beberapa jenis permen seperti mint dan tart citrus dikenal bisa meringankan rasa mual ringan.
f. Biskuit asin
Biskuit kering asin dikenal dapat menyerap kelebihan air liur yang sering memberikan kontribusi atas rasa mual dan mampu meminimalkan asam lambung.
g. Vitamin B6
Dosis 50 mg vitamin B6 dapat meminimalkan mual.
3. Muntah
a. Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering, alih-alih makan sekaligus dalam porsi besar.
b. Hindari minum terlalu banyak satu jam sebelum dan sesudah makan.
c. Makan makanan yang hangat.
d. Minum sedikit demi sedikit, alih-alih langsung banyak.
f. Obat anti muntah juga bisa dicoba untuk menekan muntah.
4. Penurunan berat badan
Beberapa suplemen gizi akan ideal dikonsumsi untuk membantu mencegah penurunan berat badan yang terlalu ekstrim. Konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen apa saja yang cocok dan aman.
5. Diare
a. Makan pisang, roti putih, yogurt tawar, telur, kentang, ayam, atau kalkun untuk mengurangi diare.
b. Minum oralit dan banyak air untuk mengatasi kehilangan cairan tubuh dan elektrolit.
c. Hindari susu, kafein, sayuran mentah, makanan yang digoreng, kacang-kacangan, biji-bijian, dan popcorn.
d. Hindari baik minuman panas dan dingin yang dapat merangsang motilitas usus besar.
6. Kelelahan
a. Ambil tidur siang pendek namun lebih sering, alih-alih satu tidur siang yang lama.
b. Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging, susu ikan, atau mengambil suplemen vitamin B12.
c. Minum cukup cairan.
d. Usahakan untuk melakukan olahraga ringan untuk meningkatkan tingkat energi tubuh.
7. Nyeri
a. Meditasi
Cobalah teknik meditasi, yoga atau pernapasan untuk membantu mengatasi stres dan nyeri yang disebabkan oleh kanker dan kemoterapi.
b. Akupunktur
Akupunktur juga dapat membantu meringankan rasa sakit dan berbagai gejala lainnya yang berhubungan denga efek samping kemoterapi.
c. Pijat
Terapi pijat bisa mengurangi nyeri otot sekaligus stres.
d. Obat anti inflamasi
Obat anti inflamasi dapat menjadi pilihan selama kemoterapi serta setelah menjalani prosedur pembedahan.
8. Depresi
a. Bergabung dengan support group lokal atau komunitas online lainnya. Komunitas semacam ini dapat menjadi tempat berbagi dan mendapatkan dukungan.
b. Olahraga dapat membantu melepaskan berbagai zat kimia tubuh yang mampu melawan depresi dan stres.
c. Manjakan diri. Manikur, sepasang sepatu baru, atau berlibur sejenak dapat membantu mengurangi tingkat depresi.
d. Resep antidepresan dapat mengurangi gejala emosional dan fisik akibat depresi sehingga memungkinkan pasien fokus pada perawatan dan pemulihan.
e. Konseling pribadi dapat membantu pasien dan keluarga mereka mengatasi berbagai ketidakstabilan emosi, kekhawatiran, dan kesulitan yang menyertai kanker dan kemoterapi
0 komentar:
Posting Komentar