Pakar genetika dari Institut Pertanian Nasional
di Buenos Aires itu melibatkan dua gen manusia yang berasal dari kelenjar susu ibu yang sedang menyusui. Lewat mekanisme kloning, gen itu kemudian disuntikkan ke janin sapi.
Adrian Mutto dari National University of San Martin yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan, gen manusia yang digunakan dalam rekayasa genetika itu berasal dari protein baik yang terdapat dalam kelenjar susu ibu selama masa menyusui.
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan nilai gizi susu sapi dengan menambahkan dua gen manusia, laktoferin protein, yang memberi perlindungan antibakteri dan antivirus terhadap bayi, dan lisozim, yang merupakan agen antibakteri," kata Mutto.
Dari hasil rekayasa genetika itu, lahirlah sapi perah bernama Rosita ISA. "Ini adalah sapi pertama di dunia yang lahir dengan membawa dua gen manusia yang mengandung protein 'ASI'," kata para ilmuwan dalam paparannya, seperti dikutip dari Telegraph.
Rosita ISA lahir pada 6 April melalui operasi caesar lantaran bobotnya dua kali lipat dari berat badan normal jenis sapi Jersey.
Para ilmuwan mengatakan bahwa sapi perah ciptaan mereka menghasilkan air susu dengan kandungan nutrisi yang lebih identik dengan ASI dibandingkan sapi perah rekaan ilmuwan China. Mereka mengatakan, ilmuwan China hanya melibatkan satu jenis gen manusia. Sedangkan mereka melibatkan dua gen manusia.
April lalu, sejumlah ilmuwan di China memublikasikan hasil penelitian bahwa mereka berhasil menciptakan sapi perah GM Holstein. Mereka juga mengklaim sapi tersebut mampu memproduksi susu dengan kandungan protein serupa A.
sumber:vivanews
0 komentar:
Posting Komentar