Alasan Mengapa Google adalah "Microsoft" yang Baru

Minggu, 29 Mei 2011 0 komentar


Jangan kaget saat agan denger berita seperti ini. Sejak tahun 2005, orang-orang mulai melihat dominasi Google yang mengingatkan pada dominasi Microsoft jaman doeloe. Selama 15 tahun, Mircosoft mendominasi industri komputer desktop dengan kelicikan dan kekejamannya.
Namun kini, tampuk kepemimpinan di industri ini perlahan mulai diambil alih oleh Google.

Tahun 2005, Bill Gates selaku pendiri sekaligus CEO Microsoft mengatakan seperti ini: "Di antara semua perusahan yang bersaing dengan Microsoft, mereka (Google) adalah yang paling mirip dengan kami." Tentunya seorang Bill Gates ga asal njeplak dong (ga kaya artis dangdut kita si D*P*, hihi..). Mari kita lihat seberapa miripnya dua perusahaan besar ini.

1. Dominasi
Yang paling mirip tentu aja dominasi keduanya dalam industri IT. Microsoft menguasai 90% market di operating system (OS) desktop sejak diluncurkannya Windows 95 dan Windows XP. Memang sih akhir-akhir ini dominasinya rada turun terutama di mobile devices, tapi Windows tetep merajao di komputer desktop.

Google menguasai pangsa pasarnya tidak sampai 90%, tapi tidak diragukan lagi bahwa Google-lah yang menguasai dunia search engine. Berdasarkan Comscore, Desember 2010 lalu Google memiliki pangsa pasar hampir 67%, diikuti Yahoo dengan 16%.

Yang juga memberi andil untuk dominasi Google di dunia maya adalah iklan online-nya macam AdSense dan AdWords. Menurut IHS Screen Digest, Google menguasai 83% pangsa pasar periklanan online di tahun 2010. Sedangkan menurut IDC, Google juga menguasai 59% periklanan di perangkat mobile di Amerika Serikat, naik 11% hanya dalam kurun waktu 12 bulan. Hal ini disebabkan akuisisi perusahaan periklanan mobile AdMob bulan Mei lalu.

2. Gemar Monopoli
Efek samping kalo perusahaan kita mendominasi suatu industri adalah perusahaan kita bakal jadi sasaran empuk untuk tuntutan antimonopoli. Microsoft sudah mengalaminya di akhir tahun 90an dan awal tahun 2000an, dengan berbagai tuntutan praktek bisnis tidak sehat dari rivalnya yaitu IBM, Real Networs, Gateway, Netscape, dan Apple.

Google juga ga kalah puyeng menghadapi tuntutan anti monopoli yang sudah mulai berdatangan, antara lain dari pengadilan eropa yang memeriksa bagaimana cara Google mengorganisasi pencarian dan iklan dari perusahaan periklanan lain. Google juga menghadapi perlawanan sengit dari industri pariwisata online terkait pengumumannya soal akuisisi software ITA, sebuat perusahaan penyedia data penerbangan.

3. Platform
Baik Microsoft dan Google sama-sama telah membuat suatu platform yang membuat para penggunanya betah berada di lingkungan yang mereka ciptakan. Di tahun 90an, Microsoft menggunakan metode tersebut dengan mendistribusikan OS paling popular dan menawarkan berbagai macam tool yang bekerja dengan baik di Windows, seperti Microsoft Office, Internet Explorer (IE), dan layanan yang merupakan awal sistem berbasis "cloud" yakni Hotmail.

Google telah mencoba mengulangi sukses yang sama dengan membuat jajaran tool yang membuat user betah di jaringan mereka, seperti Gmail, Google Docs, Google search, dan Google Maps. Google juga telah dengan gigihnya menawarkan aplikasi web lewat Chrome web store dan nantinya lewat Chrome OS. Tidak kelupaan jadi aplikasi untuk Android OS.

Microsoft menghadapi persaingan yang tidak seberapa di tahun 90an, sementara Google bersaing dengan Apple iOS di perangkat mobile dan Facebook yang terus berusaha menjadi platform dominan di dunia maya.

4. Musuh Apple
Microsoft adalah IBM yang baru, Google adalah Microsoft yang baru, dan Apple adalah... Apple yang baru?

Setelah rilis Windows 95, Microsoft mulai merongrong pangsa pasar Apple dengan Macintosh-nya. Strategi Microsoft dengan mendistribusikan Windows ke sebanyak mungkin platform yang ada ternyata berhasil, sangat berbeda dengan Mac OS yang hanya bekerja pada komputer milik Apple.

Di tahun 2011, Google juga masih mencoba mengalahkan dominasi iOS di iPhone dan iPad milik Apple dengan strategi yang sama: dengan mendistribusikan Android ke semua perangkat yang ada, seperti HTC, Motorola, Samsung, dan Sony. Perlahan namun pasti, Android mulai merongrong pangsa pasar iOS.

5. Mengawali Sukses sebagai Pengacau
Microsoft memulai suksesnya sebagai pengacau yang sangat hebat dengan mempopulerkan graphical user interface (GUI) pada PC melalui distribusi yang luas dam dengan harga yang lebih rendah dibandingkan Mac OS milik Apple. Dengan cara yang sama, Google dapat mendominasi pencarian online berkat hasil pencariannya yang relevan dan situsnya yang hanya menampilkan kotak pencarian, tanpa ada lainnya. Kedua hal inilah yang membedakannya dengan pesaing lain, seperti Ask, MSN, dan Yahoo, dimana ketiganya merupakan situs yang banyak menampilkan hal lain selain pencarian, menghasilkan hasil pencarian yang kurang relevan, dan gagal untuk membedakan dengan jelas iklan sponsor dengan hasil pencariannya.

6. Masalah Privasi
Microsoft pernah (dan mungkin sampe sekarang) dipandang sebagai perusahaan besar yang mampu mencuri data kita. Tahun 1999, Microsoft dicurigai membuat backdoor di Windows sehingga memungkinkan National Securiy Agency (NSA) mengintip data pengguna yang dienkripsi.

Kini, Google menghadapi pengaduan soal privasi terkait dengan Google Street View yang mengambil foto-foto rumah orang, penyimpanan history pencarian yang kita lakukan di Google, Google Buzz yang melanggar privasi, dan lain-lain. Dan Google juga mengalami tuntutan yang sama dengan NSA.

7. Ketergantungan dengan Googlesoft
Ingin agar orang memakai dagangan kita dan melupakan persaingan sehat? Gampang. Cukup masukkan tools sederhana di platform kita yang handal dan gratis. Microsoft awalnya membundling IE dengan Windows untuk bersaing dengan Netscape. Tools lainnya adalah MSN Messenger, WordPad, dan integrasi ketat dengan Hotmail.

Google telah menggunakan strategi yang lebih ekstrim dengan Google Docs, Gmail, Google Translate, Google Voice, Calendar, dan navigasi "turn-by-turn" Google Maps di Android. Google juga dikritik tentang menganakemaskan produknya sendiri, seperti Google Maps dan YouTube dalam hasil pencariannya.

8. Penghancur Kompetisi
Dengan sedikit "tweak" algoritma pencarian, Google dapat membuat jaringan lalu lintas data di dunia maya drop dengan cukup signifikan. Hal inilah yang merupakan salah satu alasan Komisi Eropa memeriksa praktek pencarian Google yang dikarenakan komplain situs-situs pembanding harga seperti Foundem dan tool pencarian hukum di Prancis eJustice.

Taktik yang tidak jauh berbeda juga dilakukan Microsoft dengan lebih agresif. Sebagai contoh, Microsoft dituntut oleh RealNetworks karena Microsoft telah menekan para pembuat PC untuk tidak menginstal software RealNetworks di Windows. Dan IBM juga menyatakan Microsoft menekan industri manufaktur untuk tidak menjual komputer yang menjalankan OS milik IBM yaitu OS/2.

9. Produk Ikut-ikutan
Diluat dominasinya, Microsoft dan Goole telah mencoba ikut terjun ke dalam bisnis yang sebenarnya tidak berhasil untuk mereka. Setelah diperkenalkannya TiVo, Microsoft mencoba terjun ke dalam pasar DVR dengan versinya sendiri yang dinamakan Ultimate TV. Virtual Earth milik Microsoft yang mengekor Google Earth, dan Zune MP3 player yang mengekor iPod milik Apple.

Sementara Google sangat desperado untuk bisa masuk ke pasar social networking, dengan produknya Orkut dan Google Buzz. Keduanya hanya bisa menjaring pangsa pasar yang seupil. Google TV juga masih bersaing dengan Apple TV dan "set-top" box milik Roku.

10. Pindahnya Para Ahli
Microsoft pernah dianggap sebagai tempat kerja paling diinginkan berkat gaji yang besar dan proyek-proyek yang mengagumkan. Google dengan cepat mengambil alih predikat tersebut, dengan menawarkan hal-hal kecil seperti laundri gratis, snack gratis, ruang rekreasi, bola-bola empuk pengganti kursi untuk bekerja, dan spare waktu 20% untuk berkerja di proyek-proyek eksperimental.

Kini, perlahan Google mulai kehilangan para karyawannya ke tempat baru dengan predikat yang sama: Facebook. Pembuat Google Wave Lars Rasumussen dan mantan eksekutif Google Sheryl Sandberg adalah dua contoh petinggi Google yang meninggalkan Google menuju Facebook. Google dilaporkan mencoba mempertahankan para karyawannya dengan bonus dan peningkatan gaji.

Semua kini seolah-olah berpaling menuju Facebook. Jika Google adalah Microsoft yang baru, apakah Facebook adalah Google yang baru?

0 komentar:

Posting Komentar

Google Translate

 

©Copyright 2009-2013 geovani orlando |