12,5% Harimau di Dunia ada di Indonesia, mari kita lestarikan dari kepunahan

Minggu, 29 Mei 2011 0 komentar

Hanya tersisa 3200 ekor harimau alam di dunia ini. Sebanyak 12 persen dari total tersebut yakni sekitar 400 ekor di antaranya adalah harimau Sumatera yang hidup di alam Indonesia. Kondisi pun makin ironis melihat habitat harimau Sumatera yang dalam kurun waktu 25 tahun terakhir menyusut hampir 50 persen.

Fakta tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kunci dalam pelestarian harimau di dunia. Lalu peran apa yang hendak pemerintah lakukan untuk menyelamatkan harimau dunia? "Kita akan mengajukan program-program penyelamatan yang akan dimasukkan dalan forum 'Pre Tiger Summit Partners Dialogue Meeting' di Bali nanti," ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan, Harry Santoso, Selasa (6/7/2010), di Jakarta.

Program tersebut memakan biaya sebesar 170 juta dollar AS. Beberapa yang menjadi prioritas yakni penegakan hukum dan mitigasi konflik, membangun sistem manajemen adaptif yang efektif untuk memonitor kondisi harimau, dan mewujudkan legal basis yang kuat di bawah konservasi.

Kementerian Kehutanan juga berencana membangun tiga puluh fasilitas pendukung tigerland untuk harimau Sumatera. Fasilitas tersebut akan ditempatkan di Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Kerinci Sebelat, Taman Nasional Balirejang, Kuala Kampar, dan Taman Nasional Ulu Masen.

Sedangkan untuk membangun sistem manajemen adaptif dan efektif dalam memonitor kondisi harimau, Kemenhut berencana menggalakkan survei monitoring secara time series tentang status pakan dan kondisi harimau. "Untuk penegakan hukum kita akan melatih tim reaksi cepat yang terdiri dari 100 orang staf dalam mengatasi konflik di lapangan," ujar Harry usai jumpa pers.

Menurutnya hukum untuk melindungi keberadaan harimau juga perlu dipertegas. "Perlu sanksi yang berat untuk mencegah kemusnahan," ujarnya.

Untuk itu, perlu dikembangan suatu unit terpadu antara Polisi Hutan, tim reaksi cepat, hingga interpol. Adapun, Indonesia tengah berjuang mendapatkan bantuan masyarakat Internasional dalam "Pre Tiger Summit Partner Dialogue Meeting" pada 12-14 Juli 2010 di Bali mendatang.

Pertemuan tersebut akan menghasilkan kesepakatan Program Pemulihan Harimau Dunia yang akan dibawa dalam World Tiger Summit di Rusia, 15-18 September 2010.
sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Google Translate

 

©Copyright 2009-2013 geovani orlando |